Ingin bahagia? Syukurilah Hidup ini...

“ Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir ( Q.S. Al-Ma’arij : 19-21 )

Kekayaan memang bisa membeli kesenangan dunia namun ia tidak bisa membeli kebahagiaan.
Sahabat.......,bahwa manusia selalu melihat orang lebih baik darinya. Dan kita juga sering mendengar bahwa ”Manusia memang tidak pernah ada puasnya” Omongan ini benar bagi orang-orang yang memang dikendalikan oleh hawa nafsu, karena kalau kita mau mengikuti nafsu maka tidak akan pernah habis. Sebelum kaya ingin menjadi kaya setelah kaya ingin menjadi lebih kaya lagi. Dan saat merasa dirinya benar-benar kewalahan mempertahankan segala efek yang ditimbulkan oleh kekayaannya dirinya merasa lelah, merasa tidak ada waktu lagi untuk berkumpul dengan keluarga. Contoh lainnya sebelum menjadi orang terkenal ingin menjadi orang yang terkenal begitu terkenal, dirinya mengeluh lagi, merasakan ruang geraknya menjadi terbatas dan tidak ada privacy lagi.

Saat menjadi pengangguran hidup begitu stress, ketika mendapatkan pekerjaan, mengeluh lagi merasakan tidak ada waktu bersantai. Demikian juga pada seorang bintang sinetron saat belum mendapatkan peran, cari kemana-mana. Begitu mendapatkannya setiap hari harus suting sampai larut malam, ia marah-marah karena tidak ada waktu untuk istirahat.

Pengangguran ingin menjadi karyawan, karyawan ingin menjadi bos sedangkan bos selalu stress merasakan beban yang dipikul terlalu berat dan merasakan dirinya selalu bekerja keras tidak seperti lainnya ada begitu banyak waktu tersisa untuk keluarga.

Hidup Bahagia Tentu Ada Kuncinya !
Salah satunya yaitu kita HARUS BERSYUKUR dan tidak membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain, setiap manusia pasti mempunyai masalah dan beban masing-masing yang tidak diketahui oleh orang lain. Orang hanya bisa melihat sisi luarnya saja dalam hati siapa yang tahu.

Kita melihat orang lain baik, orang lain melihat hidup kita enak. Kita ingin menjadi seperti mereka demikian juga sebaliknya, ketahuilah kita tidak bisa menjadi orang lain. Dan sekali lagi itu adalah perbuatan setan yang bernama nafsu.

Namun manusia bersyukur bukanlah manusia yang pasrah kepada keadaan. Manusia yang bersyukur adalah manusia yang selalu lapang dada menerima hasil dari usahanya yang optimal. Sedangkan manusia yang putus asa adalah manusia yang menerima nasibnya tanpa ada usaha.

Apapun dan berapapun yang didapatkan dari hasil usahanya bagi manusia yang bersyukur selalu berkecukupan. Karena Manusia yang selalu bersyukur tahu berapapun yang di dapatkan dalam dunia ini tidak akan perna cukup. Kalau sudah seperti itu kenapa kita harus memaksakan diri untuk mengejar sesuatu yang memang tidak pernah cukup ?

Sesungguhnya kebutuhan hidup kita tidaklah banyak hanya terkadang nafsulah yang membuat kita tidak pernah merasakan berkecukupan, maka dari itu orang –orang yang hidup bahagia adalah mereka yang bisa menyederhanakan kebutuhannya.

Tak seorangpun yang bisa memenuhi keinginannya dengan sempurna, kalau kita tidak mampu mengendalikan nafsu, maka selamanya kita akan menjadi orang yang selalu kekurangan. Jangan pernah merasa tidak puas dengan apa yang telah kita peroleh.

Sekecil apapun hasil yang kita dapatkan harus kita syukuri. Sifat tidak puas adalah cermin sikap orang yang tamak, yang selamanya akan hidup sengsara sedangkan orang yang selalu bersyukur akan mendapatkan kebahagiaan.

Suatu hari ada orang miskin yang datang menghadap kepada Nabi Musa Alaihissalam pakaiannya lusuh dan badannya kurus tak terawat. Berkatalah orang miskin itu kepada Nabi Musa, 'Ya Nabi, tolong sampaikan kepada Alloh SWT, mohonkan aku, agar aku menjadi orang kaya.
"Saudaraku, perbanyaklah bersyukur kepada Alloh SWT," jawab Nabi Musa sambil tersenyum padanya. Orang miskin itu terkejut mendengar jawaban Nabi Musa, dengan nada marah dia mengatakan, "Bagaimana aku bersyukur, makan aja susah, apa lagi pakaian cuman satu sudah begitu compang camping lagi." Kemudian dia ngeloyor pergi meninggalkan Nabi Musa.
Tak lama kemudian datang orang kaya menghadap Nabi Musa, "Ya Nabi, tolong sampaikan kepada Alloh SWTmohonkan aku, agar aku menjadi orang miskin aja karena harta yang banyak membuat hidupku tidak nyaman."
"Saudaraku, perbanyaklah bersyukur kepada Alloh SWT," jawab Nabi Musa sambil tersenyum padanya. Orang kaya itu terkejut mendengarkan jawaban Nabi Musa, tanpa berkata apapun dia akhirnya pulang ke rumah. Beberapa hari kemudian orang kaya itu bertambah kaya karena sejak itu selalu bersyukur dan orang miskin semakin miskin karena enggan bersyukur atas semua karunia Alloh SWT.
Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S.Ibrahim : 7)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutiara Baroque

Renungan & Ketakutanku

Meraga Sukma